Fenomena selebriti yang mengalihkan perhatian pada bidang
sastra tidak hanya terjadi di Indonesia saja seperti yang diwakili oleh sosok
Dewi ‘Dee’ Lestari. Kurang lebih 10 tahun silam, Madonna, salah satu musisi
ternama dunia juga pernah melakukan hal tersebut. Di tengah karir bermusiknya, Madonna
memutuskan untuk menulis beberapa buku untuk anak. Masyarakat -termasuk saya- pun
penasaran :
“Kayak apa sih, buku yang ditulis oleh seorang selebriti seperti Madonna?”
Madonna Saat Peluncuran Salah Satu Bukunya, “Mr. Peabody’s Apple”
(Sumber : http://mad-eyes.net/news/2003/03_11a.htm)
Di
antara buku-buku anak yang pernah ditulis Madonna, saya akan membahas salah
satu karyanya yang berjudul “Yakov and The
Seven Thieves” (“Yakov dan Tujuh Pencuri”).
Berkisah tentang seorang pembuat sepatu bernama Yakov, yang gelisah karena anak
lelakinya sedang sekarat. Di tengah keputusasaannya, ia meminta nasehat kepada Orang
Tua Bijak dan wakilnya yang bernama Pavel. Atas saran sang Orang tua Bijak, Yakov akhirnya
mengumpulkan 7 pelaku kriminal dari kota untuk mendoakan keselamatan putranya. Jika
seorang kriminal yang kerap melakukan tindakan menyimpang sampai mau bersimpuh
dan berdoa, maka keajaiban pun terjadi.
Sampul Depan dan Belakang dari “Yakov
dan Tujuh Pencuri”
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Tidak
adanya sinopsis di bagian belakang buku sepertinya tindakan yang ‘cerdas’,
karena cukup berhasil membuat penasaran tentang bagaimana isi cerita sebenarnya. Kisahnya
tergolong ‘berat’ untuk porsi bacaan anak dan pesan moral yang bisa didapatkan
dari cerita ini sebetulnya bisa saja bagus, hanya kurang tersampaikan dengan
baik sehingga malah terkesan janggal.
Bagi
beberapa orang, alasan memilih buku ini mungkin lebih kepada personal taste, yaitu buku anak dengan basis
gaya gambar menyerupai lukisan-lukisan kuno. Gaya ilustrasi Renaissance dengan watercolour seperti yang dipakai dalam
buku ini memberi kesan klasik, realistis tapi juga kelam untuk ceritanya.
Sehingga kalau dilihat dari segi kecocokan dengan selera anak-anak mungkin
kurang pas, dan tampak lebih ditujukan pada para orang tua yang diharapkan membaca
buku ini bersama anak-anak mereka.
Salah Satu Ilustrasi Dalam Buku “Yakov
dan Tujuh Pencuri”
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Saya
cukup menyayangkan bahwa nama Gennady Spirin, sang illustrator handal yang membawakan buku ini menjadi bernilai
dikesampingkan dengan hanya memajang nama “Madonna” besar-besar di bagian
sampul depan. Menariknya lagi, sang illustrator tersebut konon mengungkapkan bahwa dirinya
hanya pernah berkirim surat sekali dengan Madonna perihal proyek buku ini tanpa
bertemu muka sama sekali dengan kliennya itu.
Tapi, Gennady mengakui bahwa proyek ini adalah yang paling menghasilkan
dibandingkan dengan proyek-proyek yang pernah beliau tangani sebelumnya.
Gennady Spirin (kiri) dan Salah Satu Ilustrasi Hasil Karyanya dalam Buku “Firebird”
(Sumber : http://www.dianebrowningillustrations.com/2010/12/i-meet-my-favorite-illustrator-at.html)
Oke,
nama Madonna sebagai selebriti yang sudah mendunia mungkin dianggap lebih mampu
menjual buku tersebut dibandingkan dengan illustrator yang notabene “orang di
balik layar”. Tapi tetap terasa kurang adil jika nama sang illustrator tidak
mendapat ‘tempat kehormatan’ yang sama dengan si penulis. Bagaimanapun juga,
ini adalah sebuah buku anak yang akan menjadi membosankan tanpa bantuan ilustrasi
yang memikat.
Wah, Sang Ratu sempat bikin buku anak juga
ReplyDeleteIya, ada beberapa lagi selain ini. Kabarnya kan dia mau bikin film juga baru-baru ini.
DeleteSaya punya Adventure of Abdi. Dimana yak? *bongkar-bongkarlemaribuku
ReplyDeleteWah pinjem dong paak. Hehe...
Delete