Pada bulan April tanggal 24 -28 April lalu, telah dihelat SUPERMAL
TOYS & HOBBY FAIR yang berlokasi di atrium utama Supermall Pakuwon Indah (SPI)
Surabaya. Saya yang saat itu kebetulan berada di lokasi, akan melaporkan
beberapa hal yang dirasa menarik selama lebih kurang dua hari (27-28 April) di sana.
Replika Karakter Ironman Skala 1:1 Turut Dipamerkan di
Atrium untuk Menyambut Pengunjung
(Sumber Gambar : Dokumentasi
Pribadi)
Sesuai namanya, pameran ini menjadi tempat berkumpulnya para peminat,
maupun komunitas dan retailer yang
berkecimpung dalam dunia permainan dan produk-produk hobi. Ada juga macam-macam
pertunjukan seperti demo dari game-game rilisan terbaru, kompetisi video game
dan card game, maupun cosplay (costume playing) performance.
Suasana Kompetisi Card Game di
Lokasi Pameran
(Sumber Gambar : Dokumentasi
Pribadi)
Penjuru atrium tampak penuh sesak dengan pengunjung dan stand - stand yang menampilkan berbagai produk, baik mainan maupun produk
lainnya untuk anak atau dewasa. Hampir semua mainan yang dihadirkan berkesan
serbamodern, antara lain produk-produk seperti action figure, collectible
card, atau video games. Tapi kalau
kita mengamati lokasi pameran secara menyeluruh, akan tampak
sebuah stand yang kelihatan beda di salah satu sudut karena menjadi satu-satunya
yang tidak mempertunjukkan mainan-mainan serba canggih dan bermerek. Stand milik Dunia Edukatif ini, hanya
menawarkan buku cerita bergambar untuk anak- anak dan papan permainan bersifat
edukatif yang tampak sederhana.
Stand Dunia Edukatif yang Tersembunyi di
Balik Stand Papercraft dan Action Figure.
(lihat foto bagian kanan belakang)
(Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi)
Saya
coba bertanya ke penjaga stand di
sana--yang kebetulan menyapa duluan--tentang motivasi mereka membuka stand produk edukasi di acara ini,
“Gini
mbak… jaman sekarang anak-anak kan kebanyakan lebih suka main yang praktis-praktis
gitu ketimbang baca atau main yang seperti ini (menunjuk salah satu produk-red),”
ungkap Lany, staff perwakilan dari Dunia
Edukatif. “Padahal kalau terus-terusan pakai mainan seperti gadget elektronik gitu, kepekaan indera anak
jadi susah berkembang. Makanya dengan adanya acara ini kami coba promosikan
lagi produk-produk seperti ini.”
Singkat
kata, beliau membicarakan tentang kecenderungan beraktivitas anak zaman
sekarang. Beliau juga menjelaskan benefit dari beberapa produk yang dipajang di
sana, seperti mainan berupa buku pop-up, gambar geser yang mengasah logika, buku cerita bergambar berbahan kain yang didesain agar aman saat disentuh anak-anak, buku bertekstur yang bisa mengasah
kepekaan indera peraba dan motorik anak yang sampai saat ini masih belum bisa
digantikan oleh gadget elektronik yang sedang nge-trend.
Buku-Buku Cerita Bergambar dan Mainan yang
Dipajang oleh Stand Dunia Edukatif
(Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi)
Sekilas,
stand ini seperti salah lokasi karena
sebagian besar stand dalam pameran
berasal dari komunitas atau retail
yang menawarkan produk-produk modern berkaitan dengan hobi para ‘otaku’ (maniak). Namun sesungguhnya,
acara TOYS & HOBBY FAIR sendiri bertujuan mengumpulkan hobi masyarakat yang
beragam selama masih berkaitan dengan tema acara, termasuk kemungkinan adanya
penghobi baca maupun peminat mainan tradisional. Di sisi lain, cukup melegakan
bahwa ternyata di tengah-tengah acara yang dikelilingi oleh teknologi canggih
dan modernitas, masih ada yang masih berusaha memperjuangkan nilai-nilai
edukasi tradisional yang sepertinya sudah sedikit terlupakan oleh generasi sekarang.