Translate

Friday, May 10, 2013

Nostalgia Dunia Dongeng yang Menyenangkan

Dongeng klasik reuni di Surabaya?! Setidaknya, itulah kesan yang tampak pada acara bertajuk “Surabaya Memory 2013” yang dibuka untuk umum sejak tanggal 01 hingga 05 Mei 2013 ini. Event hasil kerjasama Perpustakaan Universitas Kristen Petra dan Royal Plaza Surabaya ini diadakan dalam rangka menyemarakkan ulang tahun Surabaya ke - 720 yang jatuh pada bulan yang sama.

X-Banner Berisi Jadwal Kegiatan “Surabaya Memory 2013”
(Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi)

Cerita - cerita rakyat mulai dari tingkat nasional hingga internasional seolah berkumpul dalam serangkaian acara yang seru untuk diikuti ini. Begitu padatnya rentetan sajian yang diberikan oleh panitia, hingga akhirnya saya putuskan untuk membagi artikel tentang event ini menjadi beberapa bagian supaya kajiannya lebih menyeluruh. Untuk bagian pertama ini, saya akan memberikan laporan selayang pandang tentang situasi di area pameran yang bertempat di atrium sebelah timur lantai Ground (G) Royal Plaza Surabaya pada tanggal 04 - 05 Mei 2013.

Begitu melangkah masuk ke areal pameran, kita akan disambut gapura besar yang di sampingnya berdiri X-Banner berisi jadwal kegiatan event. Setelah melewati gapura, kita bisa melihat tata ruang pamer yang dipenuhi hiasan berupa pohon-pohon buatan. Diantara pepohonan, beberapa layang-layang dan mainan-mainan tradisional lainnya nampak menggelantung sebagai penyemarak.

Gapura Penyambutan ke Area Pameran
(Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi)

Penampakan Tata Ruang di Area Pameran
(Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi)

Lebih ke dalam area pameran, mata kita akan tertuju pada macam - macam atraksi yang ditawarkan di penjuru area pamer. Antara lain berbagai jenis buku-buku  dongeng yang boleh dibaca di tempat, alat peraga storytelling berupa buku cerita interaktif yang memiliki konsep seperti slideshow dan komedi putar, infografis seputar dongeng, dsb.

Seorang Anak sedang Membaca Cerita dalam Alat Peraga Storytelling yang Berbentuk Slideshow
 (Sumber Gambar  :  Dokumentasi Pribadi)

Bersama Ibunya, Seorang Anak  Memainkan Alat Peraga Storytelling Berbentuk Komedi Putar
 (Sumber Gambar  :  Dokumentasi Pribadi)

Sepasang Pemuda Mengamati Infografis Dongeng Klasik
(Sumber Gambar  :  Dokumentasi Pribadi) 


Pengunjung Membaca Buku-buku Dongeng yang Dipamerkan
(Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi)

Di antara buku - buku yang dipamerkan, ada juga koleksi eksklusif berupa buku-buku dongeng berbahasa asing yang ditempatkan dalam kotak display berbahan kaca dan tidak diperkenankan dibaca oleh umum. Sayang banget, yah?

Diputar juga film-film berbahasa asing seperti Inggris, Perancis, Jerman dan Belanda yang mengangkat dongeng-dongeng klasik milik Brothers Grimm  sebagai temanya. Film-film tersebut diputar selama berlangsungnya acara ini atas hasil kerjasama penyelenggara dengan pengisi acara  dari Goethe Institute, Jerman.


Pengunjung Berhenti Sejenak untuk Menonton Film yang Diputar
(Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi)

Turut dipamerkan pula foto-foto yang memperlihatkan kondisi kota lama Surabaya pada masanya sebagai bentuk apresiasi terhadap sejarah panjang kota ini. Mungkin ada orang yang menganggap dipamerkannya foto-foto tersebut  agak kurang nyambung dengan tema dongeng.Tapi toh, ini memang event yang diadakan untuk menyemarakkan hari jadi Kota Surabaya jadi wajar jika ada segemen pameran seperti ini.

Foto-foto Surabaya Masa Lampau Turut Dipamerkan
(Sumber Gambar : Dokumetasi Pribadi)

Nah, menarik kan? Oke, itu baru laporan tentang area pamerannya. Bagaimana dengan acara-acara yang disajikan dalam event “Surabaya Memory 2013” ini?


Buat yang penasaran, tunggu saja mengenai itu di entri berikutnya! :D

No comments:

Post a Comment

Mohon gunakan bahasa yang sopan dan pantas saat hendak berkomentar:)