Dongeng klasik
reuni di Surabaya?! Setidaknya, itulah kesan yang tampak pada acara bertajuk “Surabaya Memory 2013” yang dibuka untuk
umum sejak tanggal 01 hingga 05 Mei 2013 ini. Event hasil kerjasama Perpustakaan
Universitas Kristen Petra dan Royal Plaza Surabaya ini diadakan dalam rangka
menyemarakkan ulang tahun Surabaya ke - 720 yang jatuh pada bulan yang sama.
X-Banner
Berisi Jadwal Kegiatan “Surabaya Memory
2013”
(Sumber
Gambar : Dokumentasi Pribadi)
Cerita -
cerita rakyat mulai dari tingkat nasional hingga internasional seolah berkumpul
dalam serangkaian acara yang seru untuk diikuti ini. Begitu padatnya rentetan
sajian yang diberikan oleh panitia, hingga akhirnya saya putuskan untuk membagi
artikel tentang event ini menjadi beberapa bagian supaya kajiannya lebih
menyeluruh. Untuk bagian pertama ini, saya akan memberikan laporan selayang
pandang tentang situasi di area pameran yang bertempat di atrium sebelah timur
lantai Ground (G) Royal Plaza Surabaya pada tanggal 04 - 05 Mei 2013.
Begitu
melangkah masuk ke areal pameran, kita akan disambut gapura besar yang di
sampingnya berdiri X-Banner berisi jadwal kegiatan event. Setelah melewati
gapura, kita bisa melihat tata ruang pamer yang dipenuhi hiasan berupa
pohon-pohon buatan. Diantara pepohonan, beberapa layang-layang dan
mainan-mainan tradisional lainnya nampak menggelantung sebagai penyemarak.
Gapura
Penyambutan ke Area Pameran
(Sumber
Gambar : Dokumentasi Pribadi)
Penampakan Tata Ruang di Area Pameran
(Sumber
Gambar : Dokumentasi Pribadi)
Lebih ke dalam
area pameran, mata kita akan tertuju pada macam - macam atraksi yang ditawarkan
di penjuru area pamer. Antara lain berbagai jenis buku-buku dongeng yang boleh dibaca di tempat, alat
peraga storytelling berupa buku
cerita interaktif yang memiliki konsep seperti slideshow dan komedi putar, infografis seputar dongeng, dsb.
Seorang
Anak sedang Membaca Cerita dalam Alat Peraga
Storytelling yang Berbentuk Slideshow
(Sumber Gambar
: Dokumentasi Pribadi)
Bersama
Ibunya, Seorang Anak Memainkan Alat
Peraga Storytelling Berbentuk Komedi
Putar
(Sumber Gambar
: Dokumentasi Pribadi)
Sepasang
Pemuda Mengamati Infografis Dongeng Klasik
(Sumber
Gambar :
Dokumentasi Pribadi)
Pengunjung
Membaca Buku-buku Dongeng yang Dipamerkan
(Sumber
Gambar : Dokumentasi Pribadi)
Di antara buku - buku yang dipamerkan, ada juga koleksi eksklusif berupa buku-buku dongeng berbahasa
asing yang ditempatkan dalam kotak display
berbahan kaca dan tidak diperkenankan dibaca oleh umum. Sayang banget, yah?
Diputar juga
film-film berbahasa asing seperti Inggris, Perancis, Jerman dan Belanda yang
mengangkat dongeng-dongeng klasik milik Brothers Grimm sebagai temanya. Film-film tersebut diputar
selama berlangsungnya acara ini atas hasil kerjasama penyelenggara dengan
pengisi acara dari Goethe Institute,
Jerman.
Pengunjung Berhenti Sejenak untuk Menonton Film yang Diputar
(Sumber
Gambar : Dokumentasi Pribadi)
Turut
dipamerkan pula foto-foto yang memperlihatkan kondisi kota lama Surabaya pada
masanya sebagai bentuk apresiasi terhadap sejarah panjang kota ini. Mungkin ada
orang yang menganggap dipamerkannya foto-foto tersebut agak kurang nyambung dengan tema dongeng.Tapi
toh, ini memang event yang diadakan untuk menyemarakkan hari jadi Kota Surabaya
jadi wajar jika ada segemen pameran seperti ini.
Foto-foto
Surabaya Masa Lampau Turut Dipamerkan
(Sumber
Gambar : Dokumetasi Pribadi)
Nah, menarik kan? Oke, itu baru laporan tentang area
pamerannya. Bagaimana dengan acara-acara yang disajikan dalam event “Surabaya Memory 2013” ini?
Buat yang penasaran, tunggu saja mengenai itu di entri
berikutnya! :D
No comments:
Post a Comment
Mohon gunakan bahasa yang sopan dan pantas saat hendak berkomentar:)